en id

PKD DIRJA LXXV-2014 Di Bandara Pattimura Ambon

14 Apr 2014

kembali ke list


Dalam rangka menghadapi era globalisasi yang semakin maju, kita harus tetap mempertahankan kondisi stabilitas nasional yang mantap dan terkendali.Begitu pula Bandara Udara Internasional Pattimura Ambon merupakan salah satu bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero) yang mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan bagi pengguna jasa Bandar Udara.

Bandar udara Pattimura Ambon merupakan salah satu bandara udara Internasional yang berada di wilayah timur Indonesia yang merupakan  pintu gerbang Propinsi Maluku yang sejak dulu terkenal sangat kaya akan hasil rempah-rempah, hasil laut, dan keindahan alamnya. Berbekal sumber daya alam yang dimiliki dan seiring terus membaiknya kondisi keamanan telah terjadinya peningkatan pergerakan pesawat, penumpang, pos kargo dan barang.

Peningkatan tersebut menuntut PT. Angkasa Pura I (Persero) cabang Badar Udara Pattimura Ambon untuk terus melakukan upaya-upaya dalam meningkatlkan pelayanan (Level Of Service) khususnya dalam hal menjamin kualitas keterampilan dan kinerja para pemberi pelayanan yang terkait langsung dengan  keselamatan dan keamanan penerbangan.

Salah satu upaya meningkatkan keterampilan dalam pemberian pelayanan di Bandar Udara Pattimura Ambon adalah mengadakan latihan skala besar yang melibatkan segala unsur terkait, sehingga apabila keadaan gawat darurat terjadi maka penanggulangan dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.

Dilaksanakannya latihan pertolongan dan penanggulangan keadaan darurat secara terpadu diharapkan tercapai standar kinerja para pemberi pelayanan dalam dunia penerbangan seperti diisyaratkan oleh Organisasi penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

a.  Maksud

1)  Menguji kehandalan fasilitas AFFR dan fungsi komando, komunikasi dan koordinasi antar unsur terkait dalam Penanggulangan Keadaan Darurat Penerbangan dan Penanggulangan Gangguan Keamanan.

2)  Melatih dan menguji kemampuan personil sesuai dengan bidang tugas dalam menaggulangi Gawat Darurat Penerbangan dan Gangguan Keamanan di Bandar Udara Internasional Pattimura Ambon

b.  Tujuan

1)  Memantapkan dan meningkatkan sistim Keselamatan dan Keamanan dalam penanggulangan keadaan Darurat Penerbangan di Bandar Udara Internasional Pattimura Ambon 

2)  Memantapkan sistim Komando, Komunikasi dan Koordinasi dalam menghadapi keadaan Keadaan Darurat Penerbangan dan Gangguan Keamanan di Bandara Internasional Pattimura Ambon

A.  RUANG LINGKUP LATIHAN

Ruang Lingkup Latihan Pengendalian dan Penanggulangan gawat Darurat ini adalah mencakup :

1.  Pencapaian Respone Time PKP-PK

2.  Pengujian keterampilan individu dan team

3.  Kerjasama personil, koordinasi dan keterpaduan antar instansi yang terlibat dalam rangka menjalankan tugas pokok sesuai fungsi masing – masing instansi didalam Penanggulangan Gawat Darurat Penerbangan.

B.  TEMPAT DAN WAKTU LATIHAN

1.  Tempat Latihan adalah Bandar Udara Internasional Pattimura Ambon, tepatnya pada Grip Map, pada Lampiran .

2.  Waktu Latihan :

a.  Gladi Kotor pada tanggal, 5 April 2014

b.  Gladi Bersih pada tanggal, 8 April 2014

c. Pelaksanaan pada tanggal 10 Apeil 2014

SKENARIO LATIHAN

Sebuah pesawat Boeing 737-900 ER milik perusahaan penerbangan Natsepa airlines dengan call sign NS 0311, dengan 215 penumpang melakukan penerbangan dari Biak menuju Ambon.Ditengah perjalanan menuju Ambon mesin sebelah kanan mengalami gangguan (Trouble). Ketika posisi 100 nm dari Bandara Pattimura Ambon, Pilot menghubungi Pattimura Tower, dan  meminta pendarataan darurat di Bandar Udara Internasional Pattimura Ambon, Perkiraan waktu mendarat (Estimate Time Arrival)pukul 09 : 30 WIT.

Setelah Pattimura Tower menerima informasi tersebut,Pada saat itu juga petugas Tower menginformasikan kejadian tersebut ke AFFR, kemudian AFF melanjutkan informasi ke APSH, OPDH danGeneral Manager, diperkirakan akan mendarat pukul 09:30 WIT (ETA 01:30 UTC)dan petugas AFFR menyatakan siaga II.

  Informasi yang diberikan oleh PattimuraTower adalah:

a)  Runway yang akan digunakan adalah 22.

b)  Perkiraan waktu mendarat 01:30 utc ( 09:30 lt)

c)  Jumlah penumpang / crew 215 orang.

d)  Jumlah bahan bakar yang tersisa jam  menit.

e)  Jumlah / jenis barang berbahaya ( dangerous  goods ) belum diketahui.

Setelah mendapatkan informasi dari Pattimura tower, Petugas watch room PKP-PK melakukan pengamatan terhadap pesawat natsepa air NS 0311 yang akan melakukan pendaratan pada runway 22,terlihat oleh petugas watch room PKP-PK bahwa Pesawat NS 0311 berada pada posisi final runway 22. Petugas PKP-PK mengikuti terus perkembangan pesawat NS 0311 hingga melakukan pendaratan.

Pesawat natsepa air melakukan pendaratan runway 22. Pada saat pendaratan terlihat oleh petugas watch room PKP-PK pesawat tersebut swing ke kanan keluar dari landasan dan beberapa saat kemudian terdengar bunyi ledakan yang sangat keras,saat itu juga terlihat kobaran api yang besar pada engine sebelah kanan, bersamaan dengan itu petugas towermembunyikan crash bell selama 15 detik tanpa terputus,  dan langsung diikuti dengan tindakan cepat petugas PKP-PK meluncur menuju ke crash area untuk melakukan  pertolongan dan pemadaman serta melakukan evakuasi korban kecelakaan pesawat Natsepa air yang sudah terbakar di sebelah utara Runway 22. Penumpang berupaya keluar dari badan pesawat untuk menyelamatkan diri.sebagian penumpang yang diselamatkan langsung melarikan diri keluar dari badan pesawat yang terbakar melalui pintu darurat, sebagian lagi penumpang terjebak di dalam pesawat, dan terdapat 3 orang meninggal dunia dan 15 orang luka berat, 30 luka ringan dan 167 orang selamat.

Tim evakuasi terus bekerja dan berhasil memindahkan korban dari crash area ke collecting area dengan prosedur Triage didapatkan data sebagai berikut :

1)  Meninggal dunia   :  3 orang.

2)  Luka berat    : 15 orang.

3)  Luka ringan    : 30 orang.

4)  Sehat / selamat    :167 orang.

Evakuasi korban ke Rumah Sakit sesuai dengan prosedur Care of Priority :

1)  Care of Priority I  : Korban luka berat / parah dibawa ke Rumah Sakit terdekat oleh

Ambulans.

2)  Care of Priority II  : Korban luka ringan, patah tulang, luka bakar terbatas dan kondisi

  sadar dibawa ambulance ke RS yang dapat segera memberi

  pertolongan.

3)  Care of Priority III: Penumpang selamat atau tidak cedera dibawa kendaraan yang

  tersedia ke tempat penampungan yang telah disediakan.

4)  Care of Priority IV:Korban meninggal dunia.

Pengamanan selanjutnya di Crash area dilakukan oleh AVSEC, TNI AU,Polsek Kawasan Bandara, bagi penumpang yang selamat dan tidak mengalami luka serta barang – barang yang tidak terbakar dibawa ke tempat yang telah disediakan untuk prose C,I,Q ( Custom, Immigration, Quarantine ) bersama petugas Airline.

Demikianlah skenario Latihan Penagnggulangan Keadaan Darurat dan Avsec Exercise ke – 75 tahun 2014 Bandar Udara Internasional Pattimura Ambon.