Pantai Namalatu memang bukanlah pantai populer layaknya Pantai Netsepa atau Liang. Namun Pantai yang sebagian besar wilayahnya adalah batuan karang ini seringkali menjadi tujuan wisatawan yang ingin mencari obyek fotografi. Karang-karang di Pantai Namalatu memang masih terjaga dan sangat indah baik untuk diabadikan dalam foto atau dinikmati langsung dengan snorkeling. Pengunjung akan menemukan keindahan pantai Ambon dengan sudut pandang yang berbeda ketika berada di Pantai ini.
Pantai yang tidak terlalu besar ini memang mempunyai pesona tersendiri bagi siapapun yang mengunjunginya. Lokasi obyek wisata ini bertempat di desa Latulahat tepatnya Kecamatan Nusaniwe, Ambon. Pantai Namalatu berjarak 15 km dari Pusat Kota Ambon serta dari Bandar Udara Pattimura Ambon berjarak 29,6 km, untuk mencapainya membutuhkan waktu kira-kira 30 menit dan 59 menit dengan kendaraan bermotor, mobil pribadi atau angkatan umum. Untuk harga tiket masuk Pantai Namalatu saat weekday maupun weekend adalah Rp. 5.000 per orang dan parkir kendaraan motor Rp. 4.000 dan parkir kendaraan mobil Rp. 6.000 kendaraan.
Namalatu diambil dari dua kata, yang pertama adalah Nama yang berarti nama, dan Latu yang bernama raja. Menurut penduduk setempat pesona pantai ini membuatnya dianggap sebagai rajanya pantai di tanah Ambon, dari pesisir pantai, pelancong bisa menikmati langsung pemandangan indah dan teduhnya laut banda yang merupakan laut paling dalam di Indonesia. (Sialen, 2017, melalui website https://beritagar.id/artikel/piknik/jelajah-pantai-namalatu-di-maluku).
Dayar tarik pantai Namalatu adalah Pencinta olahraga bawah air seperti snorkeling dan diving sangat diwajibkan untuk berkunjung ke Pantai Namalatu. Flora dan fauna bawah lautnya yang sangat beragam dan masih alami dijamin bisa membuat pengunjung tercengang. Panorama bawah air obyek snorkeling dengan pemandangan bawah laut yang masih terjaga. Karang-karang di Pantai Namalatu memang masih terjaga dan sangat indah baik untuk diabadikan dalam foto atau dinikmati langsung dengan snorkeling. Beberapa fauna langka seperti siput pelangi tanpa cangkang dan ikan mandarin dapat pengunjung saksikan secara leluasa disini.
Berwisata ke sebuah tempat pastinya tidak akan terasa lengkap apabila belum mencicipi kuliner tradisional. Dan salah satu kegiatan menggoyang lidah yang dapat dilakukan saat mengunjungi Pantai Namalatu adalah hunting kuliner. Ada banyak pedagang makanan tradisional seperti kuyabu, sagu gula, dan pisang ijo di area pinggir pantai. Lokasi Pantai Namalatu sebagai tujuan wisata sudah dikelola dengan baik oleh warga sekitar. Deretan warung makanan dan penjual kelapa muda,berjajar rapi di sepanjang pantai. Menikmati matahari yang terbenam memang akan menjadi aktifitas menarik di Pantai Namalatu. Apalagi, ketika waktu bersantai sore akan ada ibu-ibu yang menjual jajanan pisang goreng dengan berkeliling. Lebih nikmat lagi, ketika satu buah kelapa muda menemani keceriaan jingga-nya matahari terbenam.
Para pemancing mania yang kebetulan sedang berlibur di Kota Ambon, maka jangan melewatakan objek wisata Pantai Namalatu. Bukan hanya bisa refreshing alias menyegarkan pikiran, pengunjung juga bisa melampiaskan hobi memancing disini. Namun untuk pengunjung yang penghobi pancing, ketika memancing di sini harus membawa peralatan sendiri. Karena di sekitar pantai tidak ada tempat penyewaan peralatan pancing.
Jika berkunjung bersama keluarga atau kekasih tercinta. Apalagi kalau datangnya di sore hari ketika matahari mulai terbenam, pastinya akan sangat menyenangkan. Suasana romantis nan syahdu bisa disempurnakan dengan menghadirkan segelas es kelapa muda yang bisa dibeli di warung tepi pantai. Pantai Namalatu merupakan pilihan sangat tepat bagi siapapun yang ingin memanjakan diri. Disini, pengunjung bisa berjalan-jalan di sekitar bibir pantai sembari menyaksikan birunya air laut dan hamparan bebatuan karang sepanjang mata memandang. Kalau merasa lelah, maka bisa membeli minuman dan duduk bersantai di bawah pohon kelapa tepi pantai.
Waktu terbaik berkunjung ke pantai adalah di pagi hari. Angkutan menuju Pantai tersedia, hanya saja tidak sampai malam. Jika hanya ingin berjalan-jalan di pinggir pantai, harap mengenakan alas kaki karena pantai penuh pecahan batu karang yang berukuran kecil tapi berwarna putih bersih.
Contrubutor: JM